Kamis, 27 Maret 2014

Gantikan LPG, Biogas Tinja Ayam Jadi Bahan Bakar Pemanas Indukan

Kebutuhan ayam pedaging dipasok oleh para peternak ayam, salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam budi daya ayam pedaging adalah masa brooding. Brooding adalah masa yang paling kritis di mana pada fase ini terjadi proses pembelahan sel (hyperplasia) terutama pada minggu pertama yang sangat penting untuk proses pertumbuhan selanjutnya. Pada fase ini proses hyperplasia lebih besar daripada hypertropy sehingga kegagalan pada fase ini terutama kegagalan pada brooding akan sangat berdampak pada pertumbuhan, daya tahan tubuh yang tentunya akan berpengaruh terhadap penampilan akhir (performa). 

2 unit digester BD 10.000 L berkemampuan mengolah terus menerus tinja dari 6000 ekor~ 120.000 ekor/ 20 siklus produksi per tahun.
Pada fase brooding, ada banyak jenis penggunaan energi sebagai pemanas. Secara umum, peternak di Indonesia menggunakan kayu bakar, minyak tanah, gas dan batubara. Dari sekian penggunaan bahan bakar sebagai energi penghasil panas, penggunaan minyak tanah paling dominan. Sehubungan dengan program konversi penggunaan minyak tanah ke LPG dilaksanakan berdasarkan surat Wakil Presiden RI Nomor 20/WP/9/2006 tanggal 1 September 2006, Pemerintah mengkonversi penggunaan minyak tanah kepada penggunaan LPG. Sebagai akibat dari program tersebut, minyak tanah sulit didapat karena pasokannya dihentikan, ataupun kalau ada, harganya jauh lebih mahal. Artinya para peternak ayam akan membelanjakan lebih besar untuk kebutuhan biaya pemanas. Akhirnya mereka beralih ke LPG. Namun harga LPG terus merangkak naik ( refer, http://batubarabriket.wordpress.com/2012/06/28/briket-batubara-untuk-pemanas-ternak-ayam/)

INFRARED 1001 tipe Gasolec [ Bahan Bakar Biogas] adalah pemanas indukan (brooder) penghangat anak ayam layer maupun broiler berkapasitas memberi panas bagi 1000- 1500 ekor ayam. Memiliki berat 1, 7 kg, berdimensi PLT ( panjang 29cm, lebar 24cm, tinggi 14cm) dilengkapi 1unit infrared, 1 buah regulator, 2, 5 meter selang serat dan 2 buah kelaman selang. Disajikan dalam satuan harga per kemasan karton PLT ( 40x 25 x 40 ) cm berisi 8 unit.
Mengganti LPG dengan biometan RNG ( hasil pemurnian biogas tinja ayam) guna menyalakan pemanas Indukan INFRARED 1001 berkapasitas 1000 sd 1500 ekor ayam ini, per 1 unit rata-rata memerlukan 4.488 k kal atau setara dengan 0,74 m3/jam atau 11,1 m3 biogas/ 15 jam. Dengan perbedaan lama pemanasan DOC sampai ayam dewasa, secara akumulatif/ siklus produksi pemanasan 208 jam akan memerlukan 154 m3 biogas.
Guna menyediakan bahan bakar 4 Pemanas Indukan (Brooder) bagi kandang 4000 sampai 6000 ekor diperlukan 2 unit digester Biogas, Bio Elektrik dan Pupuk BD 10.000 L dengan pemenuhan bahan baku isian (bbi) berupa tinja ayam 500 kg ditambah air 500 liter.
Pemasangan pemanas indukan tipe gasolec ini tidak boleh terlalu rendah atau terlalu tinggi, jika terlalu rendah panas tidak dapat tersebar luas, disamping ada kemungkinan litter terbakar

Penurunan masa pemanasan indukan ( brooder) dari DOC sampai dewasa serta adanya masa istirahat (pembersihan kandang), pada rataan kotoran ayam 0,1 kg/ hari/ekor, 2 unit digester BD 10.000 L akan menghasilkan 44,4 m3/ hari yang memadai guna pemenuhan bahan bakar 4 unit pemanas ( 4000 sampai 6000 ekor) terus menerus setiap hari hingga 20 - 24 siklus produksi. Saat blok kandang I ( populasi 4000- 6000 ekor) dibersihkan, bahan bakar biogas dapat digunakan bagi blok kandang ke II, demikian seterusnya saat blok kandang II dibersihkan, bahan bakar biogas digunakan pemanas blok I . Dengan kata lain, 2 unit digester BD 10.000 L berkemampuan mengolah terus menerus tinja dari 6000 ekor~ 120.000 ekor/ 20 siklus produksi per tahun ( referensi, KencanaOnline.Com)

Pembangkitan biogas hingga menjadi biometan, disamping memerlukan perlakuan awal (pre-treatment atas CN ratio, PH dan suhu) atas bahan baku tinja ayam, juga diperlukan absorben pembersih biogas dari kandungan pengotor ( H2S, amoniak, CO2)Referensi sukses mengolah tinja ayam dengan digester biogas Biophos_KoGas dari PT. Cipta Visi Sinar Kencana, selain di lokasi peternakan Gunung Manik Ciparay, antara lain di Batujajar Padalarang, UPT Pusat Teknologi dan Pengolahan Hasil peternakan DKI Jakarta serta peternakan ayam broiler di Minahasa dan Manado. Dengan temuan teknologi biometan, tinja ayam memiliki prospek gantikan LPG sebagai bahan bakar Pemanas Indukan (Brooder) (*)

Tidak ada komentar:

Pengikut